Rabu, 14 Desember 2011

DARAH


DARAH
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).


  • Sel darah putih atau leukosit (0,2%)Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.



PLASMA DARAH

Bagian cair darah yaitu plasma adalah suatu larutan yang baik sekali yang mengandung molekul anorganik, molekul organic (protein, glukosa, lemak) dan garam-garam mineral.Bila darah lengkap dibiarkan membeku dan bekuan dibuang cairan yang tertinggal dinamakan serum.

Protein plasma
 Protein plasma biasanya terdiri dari fraksi albumin, globulin dan fibrinogen.
§  Albumin berfungsi untuk menjaga tekanan osmotic darah. Selain itu albumin berperan sebagai pengemban untuk logam, ion asam lemak, asam amino, bilirubin, enzim dan obat-obatan.
§  Globulin berfungsi untuk membentuk antibody sehingga tubuh kebal terhadap serangan penyakit yaitu berupa gama globulin, protein ini dibentuk dalam sel-sel plasma, dan juga berfungsi untuk proses pembekuan yaitu berupa globulin protrombin.
§  Fibrinogen merupakan komponen protein yang juga berfungsi untuk pembekuan darah.
Fraksi albumin dan protein yang berhubungan dengan pembekuan ( fibrinogen dan protrombin) dibentuk dalam hati.
Pembentukan sel darah merah disebut eritropoeisis yang diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang beredar dinamakan eritropoeitin yang dibentuk oleh kerja dari factor ginjal pada globulin plasma.

Pada tahun 1900, seorang dokter kelahiran Wina (austria) bernama Karl Landsteiner membedakan darah menjadi 4 golongan, yaitu golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB, dan golongan darah O. Penggolongan ini dikenal dengan sistem penggolongan darah ABO. Pembagian golongan darah ini berdasarkan perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam darah. Aglutinogen adalah zat yang menggumpalkan sel darah merah, terdapat pada membran permukaan sel darah merah. Aglutinin adalah zat yang digumpalkan oleh aglutinin, terdapat di dalam plasma darah.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:


  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar