Rabu, 09 Januari 2013

AYO UKHTI, CARI CALON IMAM MU YANG SHOLEH




Assalamu’alaikm

Kali kita kenali sifat-sifat suami sholeh,lantaran kasih sayang manusia yg sering bermusim dan sayangnya yg tdk kekal lama,kita perlu senantiasa berwaspada terutamanya dlm memilih pasangan,andainya sedikit daripada cinta itu hendak diberi pada sseorang yg boleh di gelar suami,secara ringkas pilihlah seorang lelaki yg……………..

<<KUAT AGAMANYA>> Biar sibuk sekalipun,sholat fardu tetap terpelihara,utamakanlah pemuda yg taat pengamalan agamanya,lihat saja Rasulullah menerima pinangan sayidina ali buat putrinya Fatimah,lantaran ketakwaannya yg tinggi biarpun dia pemuda paling miskin,utamakanlah pemuda yg jujur membimbing dan memelihara iman engkau.

<<BAIK AKHLAKNYA>> Ketegasannya nyata tetapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya,sopan tutur kata gambaran pribadi dan hati yg mulia,rasa hormatnya pada warga tua ketara,mudah di baawa berbincang,tdk terlalu berahasia..

<<TEGAS MEMPERTAHANKAN MARUAH>> Pernahkah dia menjengah ke tempat-tempat yg menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang islam.??adakah dia jujur sebagai pelindung maruah seorang perempuan.? 

<<AMANAH>> Jika dia pernah mengabaikan tugas yg di beri dgn sengaja di tambah pula salah guna kuasa,lupakan saja dia.

<<PEMURAH TAPI TIDAK BOROS>> Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan uang dan harta dgn bijaksana,setiap nikmat yg ada dikongsi bersama mereka yg berhak.

<<TIDAK LIAR MATANYA>> Perhatikan apakah matanya kerap meliar kea rah perempuan lain yg lalu lalang ketika berbicara,jika ya jawabnya,dia bukanlah calon yg sesuai dgn engkau.

<<TERBATAS PERGAULAN>> Sebagai lelaki dia tahu dia tdk mudah jadi fitnah orang,tetapi dia tdk mengamalkan cara hidup bebas.

<<REKAN PERGAULAN>> Rekan-rekan pergaualannya adalah mereka yg sepertinya,sebaik-baik teman adalah teman yg sholeh.

<<BERTANGGUNG JAWAB>> Rasa tanggung jawabnya dpt di ukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya utk ibu bapa dan ahli keluarganya,jika ibu bapanya hidup melarat sedangkan dia hidup hebat,nyata dia tdk bertanggung jawab.

<<TENANG WAJAH>> Apa yg tersimpan dlm sanubari kadang-kadang terpancar pada air muka,wajahnya tenang,setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak,berbahagialah kamu jika diintai calon yg demikian sifatnya..

Assalamu’alaikum wr.wb.

Salah dan hilaf andai ada kata yg kurang berkenan mohon maafkan
Ana andika al-banjari hamba Allah yg tiada daya dan upaya yg takkan
Lepas dari salah dan dosa dan yg benar itu datangnya daripada allah SWT
dan yg salah itu datangnya daripada kelemahan diri ini jg..

...Salam Ukhuwah Fillah Abadan Abadaa...

Sumber : Mimbar Dakwah Islam  



AYAH, IBU, ANANDA MENGIKUTIMU LHO!!!





Apakah pernah kita melihat seorang anak kecil menyanyikan lagu dewasa (kayaknya sering deh)? Apakah pernah kita melihat kisah seorang anak kecil merokok? Apakah pernah kita melihat seorang anak kecil memaki dan berkata kasar pada orang lain? Apakah pernah kita melihat anak kecil meminta-minta dijalan (padahal langkah mungilnya tak sebanding dengan laju kendaraan yang tak pernah sepi) dan apakah pernah kita melihat seorang anak kecil yang sedang marah membanting pintu kamarnya keras keras? Rasa rasanya semuanya pernah kita lihat, baik melihat langsung ataupun melalui televisi. Fenomena apa ini? atau apa yang sebenarnya menyebabkan mereka "pandai" melakukan perbuatan yang "sangat tidak menyenangkan" itu?

Anak adalah peniru yang baik! begitu kata salah seorang bijak, dan hei itu benar. Tanpa sadar terkadang kita mengajarkan hal-hal buruk pada anak. Ketika dia meminta perhatian kita lalu tidak segera direspon, kita mulai mengajarkan sikap acuh padanya. Ketika seorang Ibu tengah memarahi khadimat (pembantu) di depan anaknya karena kelalaian khadimat itu dalam mengerjakan tugasnya, anak diajarkan memaki pada orang lain, arogan dan sadis. Ketika seorang bapak terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan melupakan anaknya, anak mulai belajar tak membutuhkan bapaknya, jadi jangan heran ketika besar nanti dan kita sedang ingin ditemani anak kita, dia akan sibuk dengan teman-temannya.

AYAH RENUNGKANLAH...!!!




Oleh : Ustd. M.Fauzil Adhim 

Bila malam sudah beranjak mendapati subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri anda yang sedang terbaring letih menemani bayi anda. Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirah barang sekejap. Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Disaat anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, tubuh letih istri anda barangkali belum benar-benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri anda pula yang harus mencucinya.

AKU TIDAK TAHU DAN AKU TIDAK MENGERTI




Al-Maliki, salah satu dari tokoh empat mazhab selain As-Syafei, Al-Hanbali, dan Abu Hanifah, terkenal dengan ucapan-ucapannya yang menunjukkan ketidakmengertian dia ketika dihadapkan oleh suatu pertanyaan.

Saya menemukan ini ketika membaca buku Al-Ghazali yang terjemahannya berjudul 'Buat Pecinta Ilmu'. Al-Ghazali, salah satu mentor favorit saya, berargumentasi bahwa salah satu dari beberapa ciri orang yang berilmu, atau ulama, haruslah sadar akan keterbatasannya dan jujur akan ketidaktahuannya.

Bagi Al-Ghazali terdapat beberapa tingkatan ilmu wajib. Yang pertama dan paling utama adalah ilmu tentang ketuhanan, kerasulan, hakikat dunia dan akhirat atau baik dan buruk (fardhu ain), kemudian ilmu fardhu kifayah yang terdiri atas ilmu agama atau hukum-hukum syariah, dan di dalamnya juga termasuk ilmu-ilmu yang bertujuan untuk kemaslahatan umat seperti kedokteran dll. (dan ilmu-ilmu yang kita pelajari sewaktu sekolah mungkin), juga kemudian ilmu bahasa/ tata wicara/ sastra dan ilmu2 penunjang lainnya. 

Dilihat dari urutan-urutannya, Al-Ghazali berharap manusia harus berusaha mencari dan meyakini ilmu mulai dari yang terpenting yaitu yang sifatnya fardhu ain, baru kemudian berlanjut ke macam-macam ilmu setelahnya. Apabila seseorang berniat mendalami ilmu dalam tingkatan lebih akhir tanpa terlebih dahulu mendalami ilmu yang lebih utama derajatnya, sudah dapat dipastikan bahwa orang itu akan tersesat, sehingga ilmu yang dimilikinya tidak akan dapat diterapkan dengan sebenar-benarnya melainkan dengan niat atau tujuan lain seperti pangkat, harta, kedudukan dan yang berhubungan dengan pemuasan hawa nafsu belaka. Orang-orang seperti ini, ia mengancam, akan merugi. Wah…!

Mungkin Al-Ghazali bermaksud untuk menunjukkan ketidaksukaannya melihat orang yang cakap bicara, yang sanggup menjawab apa saja pertanyaan yang diajukan kepada orang tersebut. Orang-orang yang pintar bicara memiliki kemampuan dalam bahasa dan komunikasi namun bisa saja tidak dilengkapi dasar segala ilmu yaitu ilmu yang tercakup dalam fardhu ain dan yang sesudahnya. Kemampuan berbahasa inilah yang agaknya membuatnya sanggup meyakinkan seseorang akan suatu hal yang terlihat ia cakap di dalamnya. Sehingga ia selalu tahu! Namun bisa saja ia berbohong, tidak jujur, memanipulasi fakta, yang sungguh tidak akan dilakukannya apabila ia memiliki pondasi ilmu fardhu ain yang berhubungan dengan hakikat dunia dan nilai-nilai moral.

Namun bayangkan betapa hebatnya ketika seseorang berbicara memang benar-benar karena pengetahuannya yang luas akan segala hal, dan memang didasarkan oleh keinginannya untuk mengamalkan ilmunya demi kebaikan manusia, dan seluruh alam semesta. Singkatnya sebagai wujud ibadah kepada Allah Sang Maha Besar.

Sejauh pemahaman saya dari bacaan ini, saya membayangkan Al-Ghazali berteriak pada saya: 'Wahai anakku, janganlah malu untuk berkata 'aku tidak tahu!' Namun jangan pula berleha-leha saja akan ketidaktahuanmu. Berbuatlah sesuatu, cari tahulah!' Sungguh, saya jadi tersentak dan terpicu

Sumber : Mimbar Dakwah Islam

AKU SENANG MENJADI SEORANG WANITA





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alloh memberikan perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun.

Wanita adalah tali penghubung antar keluarga, persendian anggota bangsa, serta tempat mengalirnya darah umat yang dapat membangkitkan semangat hidup, dan gairah kerja.

Wanita adalah tempat Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menitipkan segala arti keindahan yang memukau. Dengan kecantikan, keindahan dan kemanjaannya yang menawan, wanita menjadi tuan penguasa dan penakluk hati.

Dia adalah teman yang jujur serta pendamping hidup pria dalam suka dan duka. Ketika seorang suami pulang menemui isterinya, setelah selesai melaksanakan tugas, pikirannya masih sarat dengan beban hidup dan pait getirnya.

Seorang isteri akan datang menyambutnya dengan belaian kasih sayang, serta menghadiahinya senyuman manisnya sebagai obat penawar yang mengiringi pandangan memikat, yang masuk menembus relung-relung hati suami, sehingga ia melupakan pahit getirnya yang dialami.

Siapa yang mampu menghibur pria pada saat dirundung duka, selain wanita?
Dapatkah kaum pria menemukan benteng tempat melindungi dirinya dari kecamuk perang, yang dipagarnya hancur berkeping-keping karang-karang bencana,

AKU BISIKKAN UNTUK MU KAWAN




Waktuku, tidak banyak kawan, karena kematian senantiasa mengintaiku dan kau juga bahkan semua manusia yg hidup, karena kematian itu pasti akan datang, maka dari itu aku ingin membisikkan padamu tentang hal yg baik ini……… 
Bisikan ku “Berbaktilah kepada Ke dua orang tuamu, kau pasti akan menjadi  orang terhebat di dunia & akherat,  aku berkata ini tdk main-main kawan, ada sandaran ku terhadap hukum yg abadi yakni Al Quran dan Sunah Rosulullah saw, 
Suatu saat dalam majlis Rosulullah saw sahabat yg bernama Haristsah bin Nu’man masuk tanpa memberikan salam di karenakan terlambat sehingga sahabat ini malu mengucapkan salam kepada Rosulullah dan kemudian jibril mempertanyakan “ Ya Muhammad kenapa sahabatmu masuk dalam majlismu tidak memberikan salam, jika ia mengucapkan kan salam pasti aku akan menjawab salamnya “, Rosullullah  bertanya kepada jibril “ apakah engkau mengenal orang ini”, jawab jibril “Ya, dia adalah satu dari 80 orang yg bersabar dalam perang Hunain dan di berikan rizki  anak-anak mereka akan masuk dalam surganya Alllah”. Maka pada saat itu turun wahyu kepada Rosulullah saw di surat Ath-tur ayat ke 21 “dan orang-orang yg beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam beriman, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka” ibnu abas  mengomentari bahwa yg membuat mereka di pertemukan itu adalah keimanan” Allah memasukkan anak-anak &  keturunan itu ke surga nya Allah, karena kebaikan dan kesolehan orang tua mereka”

Kawan … tahu kah kau dengan sahabat Haristsha bin Nu’man….. Dia sahabat Rosulullah yg sangat mencintai kedua orang tuanya dan berbakti kepada kedua orang tuanya, kesimpulannya dia adalah anak yg mendapatkan ridho kedua orang tuanya sehingga terjamin anak & cucunya dari azab yg sangat mengerikan, dan Allah pasti akan membimbing Anak keturunan dalam Agama ini.

Kawan .... sewaktu nabi Sulaiman As, meninjau kekuasaannya dalam lautan yg terdalam, nabi sulaiman di temani oleh jibril masuk kedalam lautan yg terdalam, dan nabi Sulaiman As melihat ada sebuah kerang mutiara yg terindah ...... dan didalamnya ada seorang pemuda yg dikelilingi oleh dayang-dayang nan cantik jelita, dan nabi Sulaiman As bertanya kpd jibril” ya Jibril Siapa dia, tak pernah aku lihat istana yg lebih indah selain singgasana si pemuda itu” jibril menjawab ” dia pemuda yg berbakti kepada kedua orang tuanya”

Kawan kubisikan cerita ini ...... agar aku diampuni oleh Allah, dan Allah permudah pengabdian ku kepada ibu 
........

Sumber : Mimbar Dakwah Islam


APAKAH KEBAHAGIAAN ITU???





Seorang rekan kerja pernah menanyakan kepada saya mengenai, “Apakah Kebahagiaan Itu?”. Pertanyaan yang sangat sederhana, tetapi membutuhkan jawaban yang tidak sederhana. Kebahagian adalah kalau diibaratkan seperti sifat benda adalah gas, tidak terlihat tetapi dapat dirasakan. Untuk menjawab pertanyaan rekan saya tersebut, mungkin cerita di bawah ini bisa dijadikan sebagai jawaban/renungan.

Sepasang suami isteri yang bekerja sebagai petani sedang berlari-lari kecil melewati pinggiran jalan sambil sesekali berteduh untuk menghindari hujan. Sambil bergandengan keduanya berlari. Pada saat itu mereka berpapasan dengan suami isteri yang menaiki sepeda sambil membawa payung. Petani tersebut berkata kepada isterinya, “Alangkah bahagianya bila kita memiliki sepeda, kita dapat sampai di rumah lebih cepat”.

Tetapi apa yang ada di benak suami isteri yang menaiki sepeda, ternyata waktu di jalan mereka berpapasan dengan suami isteri yang menaiki sepeda motor. Suami yang naik sepeda berkata kepada isterinya, “Alangkah bahagianya bila kita memiliki sepeda motor, aku tidak harus capek-capek mengayuh sepeda ini”.

Tetapi apa yang ada di benak suami isteri yang menaiki sepeda motor, ternyata waktu di jalan mereka berpapasan dengan suami isteri yang menaiki mobil bak terbuka. Suami yang naik sepeda motor berkata kepada isterinya, “Alangkah bahagianya bila kita memiliki mobil bak terbuka, kita tidak harus kehujanan seperti ini”.

Tetapi apa yang ada di benak suami isteri yang menaiki mobil bak terbuka, ternya waktu di jalan mereka berpapasan dengan sebuah mobil mewah. Suami yang menaiki mobil bak terbuka berkata kepada isterinya, “Alangkah bahagianya orang yang naik mobil mewah itu, setidaknya mobil tersebut enak tidak seperti mobil kita ini”.

Tapi apakah kita tahu bagaimana perasaan orang yang sedang duduk di mobil mewah tersebut. Apakah ia bahagia dengan mobil mewahnya?. Ternyata orang yang sedang naik mobil mewah tersebut ketika berpapasan dengan suami isteri petani yang sedang jalan kaki dalam hatinya berkata, “Alangkah bahagia dan romantisnya mereka, berjalan kaki sambil bergandengan tangan. Aku walaupun naik mobil mewah tetapi aku tidak tahu dimana isteriku sekarang berada”.

Bagaimana dengan anda, Apakah anda bahagia saat ini ?

Sumber : Mimbar Dakwah Islam