Minggu, 30 Oktober 2011

KELENJAR PENCERNAAN


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hay,kawan ketemu lagi di blog saya...
Sekarang akan dibahas tentang kelenjar pencernaan yang berperan dalam sistem gastrointestinal...
Selamat membaca... :-)
 
KELENJAR PENCERNAAN

1.      PANKREAS


Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah, panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata-rata 60-90 gram. Pankreas terbentang pada ventral lumbalis I dan II di belqakang lambung.
Bagian dari pankreas : kaput pankreas, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum yang melingkarinya. Korpus pankreas, merupakan bagian utama dari organ ini, letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra umbalis pertama. Ekor pankreas, bagian runcing di sebelah kiri menyentuh limpa.
Hasil sekresi pankreas :
-          Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan ke dalam darah tanpa melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termasuk sel=sel kelenjar endokrin. Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti pulau-pulau yang disebut pulau langerhans.
-          Getah pankreas. Sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk kelenjar eksokrin. Getah pankereas ini dikirim ke dalam duodenum melalui duktus pankreatikus. Duktus ini bermuara pada papila vateri yang terletak pada dinding duodenum.
Pankreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahnya ke vena kava inferior melalui vena pankreatika. Jaringan pankreas terdiri atas lobulus dari sel sekretori yang tersusun mengitari saluran-saluran halus. Saluran ini mulai dari sambungan saluran-saluran kecil dari lobulus yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan melalui badan pankreas dari kiri ke kanan. Saluran kecil ini menerima saluran dari lobulus lain dan kemudian bersatu untuk membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.
Fungsi pankreas :
-          Fungsi eksokrin, membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
-          Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang menyekresikan insulin.
-          Fungsi sekresi eksternal, cairan pankreas dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.
-          Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans sendiri langsung dialirkan ke dalam peredaran darah. Sekresinya disebut hormon insulin dan hormon glukagon. Hormon tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.
Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin.
-          Bersifat endokrin karena dari pulau Langerhans dihasilkan hormone inulin dan hormone glukagn yang dimasukkan ke darah.
-          Bersifat ekokrin karena menghasilkan enzim pencernaan. Keluarnya enzim dari pancreas karena dipengaruhi oleh enzim pankreozimin.
Komposisi Cairan Pankreas
Cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.
1.      Enzim proteolitiik pancreas (protease), yaitu:
a.       Tripsinogen
Yang disekresi pancreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi melalui usus halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipentida yang lebih kecil
b.      Kimotripsin
Teraktivasi dari kimotripsinogen pleh tripsin, yang memiliki fungsi sama seperti tripsin terhadap protein.
c.       Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase
Adalah enzim yang melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam-asam amino bebas.
2.      Lipase Pankreas
Yang menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.
3.      Amilase Pankreas
Yang menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amylase saliva menjadi disakarida (maltosa,sukrosa,dan laktosa)
4.      Ribonuklease dan Deoksiribonuklease
Yang menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya.
Pancreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:
-          Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Senyawa protein diubah oleh tripsin menjadi dipeptida.
-          Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi membantu tripsin.
-          Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino .
-          Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
-          Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
-          Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
-          NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana asam yang berasal dari lambung.
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
Ø  Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Ø  Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
§  Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
§  Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
§  Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).

2.      HATI

Hati atau hepar adalah organ yang paling besar di dalam tubuh kita, warnanya cokelat, dan beratnya + 1 ½ kg. Letaknya, bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma. Hati terbagi atas 2 lapisan utama : permukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma dan permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura tranversus.
Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas hati, selanjutnya hati dibagi 4 belahan : lobus kanan, lobus kirir, lobus kaudata, dan lobus quadratus. Arteri hepatika, keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 95 % – 100 %, masuk ke hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar sebagai vena hepatika. Vena porta, yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5 darahnya ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70 %, sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus. Guna darah ini membawa zat makanan ke hati yang telah diabsorbsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira berdiameter 1 mm. Satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatika dan saluran empedu dibungkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran porta.
Darah berasal dari vena porta, bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus disaluri oleh sebuah pembuluh sinusoid darah atau kapiler hepatika. Pembuluh darah halus berjalan diantara lobulus hati, disebut vena interlobuler. Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk ke dalam bahan lobulus, yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena sublobuler, yang satu sama lain membentuk vena hepatika dan langsung masuk ke dalam vene kava inferior.
Empedu dibentuk didalam sel-sela kecil didalam sel hepar melalui kapiler empedu yang halus/korekuli.
Bahan-bahan yang termasuk glikogen lemak, vitamin, zat besi, vitamin yang larut dalam minyak, atau lemak disimpan di hati. Hati membantu mempertahankan suhu tubuh karena luasnya organ ini dan banyaknya kegiatan metabolisme yang berlangsung sehingga mengakibatkan darah banyak mengalir melalui organ ini yang menaikkan suhu tubuh.

Hati terdiri atas tiga lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu,yakni duktus hepatikus. Sari-sari makanan yang diserap oleh usus halus akan melewati hati terlebi dahulu. Pada hati, terdpat kantung empedu (vesica felea) yang salurannya dinamakan duktus sistikus. Duktus hepatikus dan duktus isitikus bermuara pada saluran besar yang dinamakan duktus koleodosus.Empedu mengandung garam kholat,kolesterol, dan NaHCO3 (natrium bikarbonat).
Garam kholat mempunyai fungsi:
-          Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dpat diemulsikan pada pencernaan selanjutnya.
-          Mengaktifkan lipase pancreas.
-          Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air sehingga mudah diserap
Natrium bikarbinat berfungsi mengatur keasaman empedu. Dengan adanya garam tersebut, keasaman (pH) empedu menjadi 7,1 – 8,5. selain menghasilkan cairan empedu, hati juga berfungsi mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen untuk disimpan serta mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Darah diolah dalam 2 cara:
ü  Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
ü  Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu. hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.
Secara umum, hati mempunyai fungsi:
-          Memproduki protein plasma (albumin, fibrinogen, protrombin,heparin)
-          Fagoitosis mikroorganisme,eritrosit dan leukosit yang sudah tua.
-          Pusat metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.
-          Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh.
-          Memproduksi cairan empedu
-          Merupakan gudang penyimpanan barbagai zat seperti mineral (Cu, Fe), vitamin A, D, E, K, B12, glijogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh.
-          Memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan makanan yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.
Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semakin rusak, bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total termetabolisme, dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung. Bila bagian ini meningkat, penyebab biasanya di luar hati. Bila bilirubin langsung adalah rendah sementara bilirubin total tinggi, hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran cairan empedu dalam hati.
Bilirubin mengandung bahan pewarna, yang memberi warna pada kotoran. Bila tingkatnya sangat tinggi, kulit dan mata dapat menjadi kuning, yang mengakibatkan gejala ikterus.
Albumin adalah protein yang mengalir dalam darah. Karena dibuat oleh hati dan dikeluarkan pada darah, albumin adalah tanda yang peka dan petunjuk yang baik terhadap beratnya penyakit hati.
Tingkat albumin dalam darah menunjukkan bahwa hati tidak membuat albumin dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Tingkat ini biasanya normal pada penyakit hati yang kronis, sementara meningkat bila ada sirosis atau kerusakan berat pada hati. Ada banyak protein lain yang dibuat oleh hati, namun albumin mudah diukur.

3.      KANTUNG EMPEDU


Sebuah kantung berbentuk terong dan merupakan membran berotot, letaknya dalam senuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm3. lapisan empedu terdiri dari lapisan luar serosa /parietal, lapisan otot bergaris, lapisan dalam mukosa/viseral disebut juga membran mukosa.
Duktus sistikus, panjangnya kurang lebih 3,5 cm yang berjalan dari lekuk empedu berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum. Sterkobilin memberi warna pada urine yang disebut Urobilin.
Bagian-bagian dari kantung empedu :
-          Fundus vesika felea, merupakan bagian dari kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesika felea.
-          Fundus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
-          Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran pertama masuknya getah empedu ke kandung empedu,
-          Duktus sistikus, panjangnya kurang lebih 3,25 cm berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus, membentuk saluran empedu ke duodenum.
-          Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
-          Duktus koledoktus, saluran yang membawa ke duodenum.



Getah empedu, suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan setiap hari 500-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna lemak
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi. sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
ü  Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
ü  Sebagai tempat persediaan getah empedu
ü  Getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
ü  Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
ü  Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
ü  Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
ü  Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
ü  Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.
Pigmen Empedu
Terdiri dari biliverdin . Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisintegrasi. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urine dan feses. Warna kekuningan pada jaringan merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin darah dan ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati, peningkatan dekstrusi sel darah merah, atau obstruksi duktus empedu oleh batu empedu
Garam Empedu
Bersifat digestif , yang terbentuk dari asam empedu yang berkaitan dengan kolesterol dengan asam amino. Setelah diekskresi ke dalam usus garam tersebut direabsorpsi dari ileum bagian bawah kembali ke hati dan di daur ulang kembali, peristiwa ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatica garam empedu.
Fungsi garam empedu dalam usus halus :
-          Emulsifikasi lemak
Dikenal juga dengan fungsi detergen garam empedu. Garam empedu mengemulsi globuli lemak besar dalam usus halus yang kemudian dijadikan globuli lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.
-          Absorbsi Lemak
Fungsi ini dikatakan lebih penting daripada emulsifikasi lemak. Garam empedu membantu absorpsi asam lemak, monogliserida, kolesterol dan lipid lain dari saluran cerna. Garam empedu juga membantu mengabsorbsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel
-          Pengeluaran Kolesterol dari Tubuh
Garam empedu berikatan dengan kolesterol dari lesitin untuk membentuk agregasi kecil yang disebut micelle yang akan di buang melalui feses.
Tanpa ada garam empedu dalam saluran cerna, sampai 40 % ,lipid hilang dalam feses dan orang sering mengalami kekurangan metabolic akibat kehilangan zat gizi tesebut. Oleh karena itu tanpa adanya garam empedu, vitamin A,D,E, dan K sukar diabsorpsi.
 Jumlah empedu yang disekresi oleh hati setiap hari sangat tergantung pada tersedianya garam empedu, makin banyak jumlah garam empedu dalam sirkulasi enterohepatik (biasanya jumlah total sekitar 4 gram ), makin besar kecepatan sekresi empedu.
Sekresi Empedu & Fungsi Saluran Empedu
Semua sel hati secara terus-menerus membentuk sekret dalam jumlah kecil yang dinamakan empedu. Empedu disekresi masuk kanalikuli empedu, yang terletak antara sel-sel hati, kemudian mengalir menuju ke perifer menuju septa interlobaris dimana kanakuli bermuara dalam duktus biliaris terminal kemudian secara progresif masuk ke duktus yang lebih besar, akhirnya mencapai duktus hepatikus dan duktus koledokus darimana empedu dimasukan langsung dalam duodenum atau dibelokan ke dalam kandung empedu.

Empedu yang disekresi secara terus-menerus oleh sel hati dalam keadaan normal disimpan dalam kandung empedu sampai dibutuhkan dalam duodenum. Sekresi total empedu setiap hari adalah 800 – 1000 ml, dan volume maksimal empedu adalah 40-70 ml, walaupun demikian sebanyak 12 jam sekresi empedu dapat disimpan dalam kandung empedu karena air, natrium, klorida, dan sebagian besar elektrolit kecil lain secara terus-menerus diabsorpsi oleh mukosa kandung empedu, memekatkan unsur -unsur empedu lain, termasuk garam empedu, kolestrol, dan bilirubin. Empedu dalam keadaan normal dipekatkan sekitar lima kali dan maksimalnya 10 – 12 kali.

Dua keadaan dasar dibutuhkan bagi pengosongan empedu :
1. Sfingter Oddi harus melemas untuk memungkinkan empedu mengalir dari duktus koledokus ke duodenum
2. Kandung empedu sendiri harus berkontraksi untuk memberikan kekuatan yang dibutuhkan untuk menggerakan empedu sepanjang duktus koledokus.

Ringkasnya, kandung empedu mengosongkan cadangan empedu pekat ke dalam duodenum terutama akibat rangsangan kolesistokinin. Bila lemak tidak ada dalam makanan, kandung empedu sukar dikosongkan tetapi bila lemak terdapat dalam jumlah cukup, kandung empedu dikosongkan dengan sempurna sekitar 1 jam.

Sebagian besar zat yang disekresi dalam empedu adalah garam empedu, selain itu bilirubin, kolestrol,lesitin dalam jumlah besar, dan elektrolit yang biasanya terdapat dalam plasma. Proses pemekatan dalam kandung empedu, air dan sejumlah besar elektrolit direabsorpsi oleh mukosa kandung empedu, tetapi khusus garam empedu dan zat-zat lipid
seperti kolestrol tidak di reabsorpsi , oleh karena itu menjadi sangat pekat dalam kandung empedu.


Semogha ilmu pengetahuannya bertambah... :-)

2 komentar: