Terkadang
kita sering bertanya dalam hati….“Saya tuh pengen banget jadi Ikhwan yang
kaffah…tapi dalam hati saya masih suka denger lagu-lagu yang jauh dari
Islam….gimana ya????
Gak sedikit dari temen-temen kita sering bertanya-tanya tentang hal ini, mereka kebingungan karena harus memilih KAFFAH atau Naluri Bermusyik mereka!!!.
Padahalkan
gak usah bingung,…..Banyak juga temen-temen kita yang punya hobi dan keahlian
dalam bermusyik tetapi syar’i juga lho…..malahan
saya bikin lirik lagu nih,…he……“Kita ini Ikhwan Syar’i, jalan manggut-manggut
sambil dengerin lagu praktis, rambut klimis berjenggot tipis, walau dompet
tipis tetep semangat penuh energi yang tak pernah habis……ya, itulah kita”…he….percaya
atau tidak lirik ini menggambarkan kehidupan seorang pengemban dakwah
sehari-hari lho….kebanyakan diantara kita memang berdompet tipis, tapi gak
kalah energetis ma yang berdompet tebal.
Sebagai seorang pengemban dakwah kita harus bisa bersikap sebagai “Objek” jangan sebagai “Subjek”. Kenapa??? karena kalau kita bersikap sebagai subjek (menggurui), orang lain akan cenderung tidak suka bahkan menolak dari apa yang kita sampaikan. Tapi ketika kita bersikap sebagai Objek(target) kita akan dengan mudah menggaet hati orang yang kita lobi.
Sebagai
contoh…..kita tidak perlu menindak temen-temen kita yang lagi
nongkrong-nongkrong sambil nyanyi lagu gak jelas dengan kata-kata yang
menyakitkan, justru kita harus masuk ke komunitas mereka terlebih dahulu, dan
cobalah kita perkenalkan mereka dengan lagu-lagu nasyid.
Lagu
nasyid itu gak cuma ada yang acapella doank lho, ada juga yang nge-rap, Pop,
dll. InsyaAllah semua itu bisa memperlancar jalan dakwah kita. Tidak lagi jadi
Ikhwan yang cuma tau Islam. kita juga harus tau dunia diluar Islam.
Ya…setidaknya itulah yang saya lakukan.
He……^^
Setelah membaca sebuah novel terakhir dari tetralogi dalam hati langsung terbetik satu hal saja betapa hidup yang hanya diserahkan demi seseorang sebegitu hampa, kosong, dan kering demi seseorang itu pula banyak aturan yang dilanggar, seolah merasa menjadi pahlawan, padahal entah nilai apa yang diberikan Allah atas segala keletihan, dan kesusahpayahan yang dilakukan. Sungguh amat sia-sia amal di dunia yang dilakukan bukan demi mendapatkan dan meraih cinta dan ridho Allah ibarat debu yang menempel di batu sebentar saja, lalu kemudian hilang diterbangkan angin atau hilang disapu ombak. Hanya sebatas itu nilai amal yang tidak karena Allah maka amal seperti apakah yang kita pilih?
Subhanallah Maha Suci Allah yang telah memberi nikmat akal, nikmat jasad, dan nikmat hati pada kitadengan akal Allah memberi kita kesempatan untuk berpikirdengan hati kita diberi kesempatan untuk beriman dan merasakan segala sesuatu dengan hati kitadan dengan jasad kita diberi Allah kesempatan untuk beramal maka nikmat Allah yang manakah yang kamu dustakan?
Sungguh saat ini kita harus memuhasabahi perjalanan hidup ini seberapa amanahkah kita memanfaatkan berbagai nikmat yang telah Allah berika pada kita selama ini?
Akal yang Allah berikan telah kita gunakan untuk mengambil dan menangkap berbagai ilmumenghasilkan ide, pemikiran, dan karya yang bermanfaat untuk umat kah? atau malah digunakan untuk berpikir yang tidak sepatutnya dan tidak butuh dipikirkan. astaghfirullah. terkadang diri ini lalai menjaga amanah. beri kami ampunan ya Rabbi..
Hati yang Allah berikan telah digunakan untuk beriman, bertaqwa dan pasrah dengan sebanar-benar iman, taqwa, dan kepasarahan kah? atau hati ini telah dikotori oleh berbagai perasaan yang tidak seharusnya dirasakan? hati ini seharusnya digunakan untuk menyimpan berbagai ilmu dan memprosesnya untuk menghasilkan iman yang semakin kokoh dan mendalam serta amal yang berkualitasnamun selama ini apakah yang telah hamba simpan di dalam hati?astaghfirullah..Ya Rabb.. limpahkan pada kami kemampuan untuk dapat menjaga hati kami agar tetap bersih dan bercahaya, sehingga ia mampu menangkap dan menyimpan cahaya-Mu hingga malaikat maut mencabut nyawa kami, dan
Jasad yang telah diberikan Allah dan dihiasi dengan berbagai keindahan, sudahkan hamba gunakan untuk melakukan amal-amal yang Engkau perintahkah? sudahkan hamba berlaku adil menunaikan hak jasad atas diri hamba? sudahkan hamba adil menjaga saudara hamba dari fitnah jasad ini?ataukah dengan maupun tanpa sadar telah mendzolimi orang lain dengan jasad ini?
Astaghfirullah..
Betapa hamba-Mu ini lemah ya Rabbi lemah tanpa kekuatan dan tanpa ilmu yang Engkau berikan
Ya
Rahman tunjukkan kami jalan kembali pada-Mu,kokohkan dan kuatkan langkah kami
menuju ke kampung akhiratdan menemui-Mu dengan sebaik-baik iman, sebaik-baik
ketaqwaan dan kepasrahan, serta dengan sebaik-baik amal,amiin ya Rabbal 'alamin
Allahu
a'lam
Sumber
: Mimbar Dakwah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar