Bismillahi
rohmaanir rohiim..
Assalamu'alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh..
Mulia
tidaknya seseorang tidak dilihat dari tampilan lahiriahnya, melainkan dari
performa batiniah atau hatinya. ''Sesungguhnya, Allah tidak melihat rupa dan harta-harta
kamu, tapi melihat hati dan perbuatanmu.'' (HR Muslim).
Dalam
riwayat lain, Ali bin Abi Thalib r a menceritakan bahwa Rasulullah bersabda,
''Tiada satu hati pun kecuali memiliki awan seperti awan menutupi bulan.
Walaupun bulan bercahaya, karena hatinya ditutup oleh awan, ia menjadi gelap.
Ketika awannya menyingkir, ia pun kembali bersinar.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Hadis
ini memberikan ilustrasi yang sangat indah. Hati manusia sesungguhnya bersih
atau bersinar, namun kerap tertutupi oleh awan
kemaksiatan hingga sinarnya menjadi tidak tampak.
Oleh
sebab itu, kita harus berusaha menghilangkan awan yang menutupi cahaya hati
kita.
Bagaimana
caranya?
Pertama,
introspeksi diri. Introspeksi diri dalam bahasa Arab disebut muhasabatun nafsi,
artinya mengidentifikasi apa saja penyakit hati kita. Semua orang akan tahu apa
sebenarnya penyakit qalbu (hati) yang dideritanya itu.
''Hai,
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.'' (QS Alhasyr [59]: 18).
Kedua,
perbaiki diri atau yang populer disebut taubat. Ini merupakan tindak lanjut
dari introspeksi diri. ''Hai, orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada
Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan
menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai ....'' (QS Attahrim [66]: 8).
Ketiga,
tadabur Alquran. Menelaah isi Alquran lalu menghayati dan mengamalkannya.
''Maka, apakah mereka tidak memerhatikan Alquran ataukah hati mereka
terkunci?'' (QS Muhammad [47]: 24).
Keempat,
menjaga kelangsungan amal saleh. Amal saleh adalah setiap ucapan atau perbuatan
yang dicintai dan diridhai Allah SWT. Sedangkan, kelima adalah senantiasa
mengisi waktu dengan berzikir.
Tuntunan
Islam, jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, akan menghadirkan hati yang
tenteram, bersih, serta bersinar terang. Ibnu Abbas r a menceritakan bahwa
ketika menginap di rumah Rasulullah Sallallhu 'alaihi Wasallam, ia pernah
mendengar beliau mengucapkan doa berikut.
''Ya
Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di lidahku cahaya, di pendengaranku
cahaya, di penglihatanku cahaya. Jadikan di belakangku cahaya, di hadapanku
cahaya, dari atasku cahaya,dan dari bawahku cahaya. Ya Allah berikan kepadaku
cahaya.''(HR Muslim).
Wallahu'alam
Bishawab ..
Wallahi
Taufiq Wal Hidayah ..Semoga bermanfaat ..Amiin Ya Rabb
Subhanaka
Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu
ilaik....
Wassalamu'alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh ...
Sumber : Mimbar Dakwah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar