Hari ke-1,
Tahajudku
tertinggal, dan aku begitu sibuk akan duniaku hingga dzuhurku, kuselesaikan saat
ashar mulai memanggil. Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan
adzan magrib. Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai
Hari
ke-2,
Tahajudku
tertinggal lagi. Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama.
Hari
ke-3,
Aku
lalai lagi akan tahajudku Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih
dari 200 hlmn, dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya, tapi enggan
sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz Al-qur'an yg 114 surat, hanya
1,2 surat yang kuhapal itupun dengan terbata-bata, tapi ketika temanku bertanya
tentang novel tadi betapa mudah dan lancarnya aku menceritakan.
Hari
ke-4,
kembali
aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya
aku datang ke Baitur Rahman dengan niat mengaji, tapi kubiarkan ustazdku yang
sedang mengajarkan kebaikan, ku biarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih
luas tentang agamaku,
Aku
lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada di samping kiri &
kananku.
Padahal
ba’da magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai kata-kata untuk ku panjatkan
saat berdoa.
Hari
ke-5,
Kembali
aku lupa akan tahajudku
Kupilih
shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at kelamaan
bacaannya,
padahal
betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat,
serunya
saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam.
Hari
ke-6,
Aku
semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan
waktu di mall & bioskop bersama teman2ku
demi
memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku
lupa .. waktu diperempatan lampu merah tadi, saat wanita tua mengetuk kaca
mobilku
hanya
uang dua ratus rupiah ku berikan itupun tanpa menoleh.
Hari
ke-7,
Bukan
hanya tahajudku tapi shubuh ku pun tertinggal
Aku
bermalas-malasan di tempat tidurku menghabiskan waktu
Selang
beberapa saat dihari ke-7 itu juga
Aku
tersentak kaget mendengar khabar temanku kini telah terbungkus kain kafan
padahal
baru tadi malam aku bersamanya & ¾ malam tadi dia dengan misscall nya
mengingatkan aku tentang tahajud.
Kematian!!!!!!!
Kenapa
aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal
dari dulu sayap-sayapnya selalu mengelilingi ku dan dia bisa hinggap kapanpun
dia mau.
¼
abad lebih aku lalai!!!
Dari
hari ke hari, bulan dan tahun yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang
sunnah.
Kurang
mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata
kuno akan nasehat ke-dua orang tuaku, padahal keringat & airmatanya telah
terlanjur menetes demi aku.
Tuhan!!!!!
Andai
ini merupakan satu titik hidayah,
walaupun
iman ku belum seujung kuku hitam,
Aku
hanya ingin detik ini hingga nafas ku yang saat nanti tersisa
Tahajud
dan sholatku meninggalkan bekas saat aku melipat sajadah ku!!!Amin....
Bila
di dunia ada syurga,
maka
itulah kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Bila
di dunia ada neraka, maka itulah kehidupan rumah tangga yang tak selaras &
jauh dari agama.
Bahagialah
mereka yang diamnya berfikir,
memandangnya
mengambil pelajaran,
mendengarnya
mengambil hikmah,
dan
dalam tindakannya mengenal indahnya ajaran Islam.
Sumber : Mimbar Dakwah Islam
Sumber : Mimbar Dakwah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar