Pengertian
Apabila kita merujuk kepada mu'jam (kamus) bahasa Arab kita akan mendapatkan bahwa kata "Tarbiyah" sedikitnya memiliki tiga asal kata ; Pertama, robaa-yarbuu yang berarti bertambah dan berkembang. (Ar-Ruum : 39). Kedua, robiya-yarba yang berarti tumbuh dan terbina. Dan ketiga, robba-yarubbu yang berarti mengishlah, mengurus dan memberi perhatian.
Apabila kita merujuk kepada mu'jam (kamus) bahasa Arab kita akan mendapatkan bahwa kata "Tarbiyah" sedikitnya memiliki tiga asal kata ; Pertama, robaa-yarbuu yang berarti bertambah dan berkembang. (Ar-Ruum : 39). Kedua, robiya-yarba yang berarti tumbuh dan terbina. Dan ketiga, robba-yarubbu yang berarti mengishlah, mengurus dan memberi perhatian.
Kemudian para ulama
mengembangkan pengertian lughowi ini menjadi pengertian istilahi dari tarbiyah.
Imam Baidhawi (685 H)
mengatakan dalam tafsirnya "Anwarut-Tanzil Wa Asrarut-Ta'wil), 'Makna asal
dari kata "Robb" adalah tarbiyah yaitu menghantarkan sesuatu secara
bertahap sampai tingkat kesempurnaan.'
Dalam kitab Mufradat,
ar-Raghib al-Ashfahani mengatakan, 'Makna asal dari kata "Robb"
adalah menumbuhkan mencetak sesuatu secara bertahap sampai batas kesempurnaan.'
Ustadz Abdurrahman
Albani dalam tulisannya "Madkhal Ilat-Tarbiyah" menegaskan bahwa kata
"Tarbiyah" itu memiliki empat unsur makna : Pertama, menjaga
dan memelihara fitrah anak. Kedua, mengembangkan potensi dan
menyiapkannya. Ketiga, mengarahkan fitrah dan petensi tersebut
secara baik dan sempurna. Dan keempat, tadarruj (bertahap) dalam
menjalankannya sebagaimana yang diisyaratkan oleh Imam Baidhawi di atas.
Dari dasar-dasar
pengertian tarbiyah di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Tarbiyah adalah
sebuah amaliyah yang memiliki hadf (sasaran) dan ghoyah (tujuan)
b.
Murabbi
yang sebenarnya adalah Allah subhanahu wa ta’ala yang telah menciptakan fitrah manusia
dan menganugerahkan berbagai potensi kepada manusia. Dialah yang telah
menggariskan konsep dan tuntunan untuk mengembangkannya sebagaimana Ia telah
mensyari'atkan sebuah syari'ah (aturan) untuk mengatur pelaksanaannya.
c.
Tarbiyah
menuntut kita untuk membuat tahtith (perencanaan) yang bersifat tadriji
(bertahap) dan munazhzham (teratur) sesuai dengan marhalah-marhalahnya.
d. Tugas murabbi
(pendidik) harus mengikuti dan tunduk kepada syari'ah (aturan) Allah dan
tuntutan dien-Nya.
Pentingnya
Tarbiyah
Dari Aspek Internal Ajaran Islam
Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam membimbing umat manusia untuk keluar dari kebodohan. Dengan ciri-ciri : kebodohan (ajahl), kehinaan (Dzillah), kemiskinan (faqr) dan perpecahan (tanafur).
Kondisi umat Islam sekarang tidak memahami Islam itu sendiri sehingga akhirnya terjebak dalam kondisi kejahiliyahan modern dengan kesesatan yang lebih dahsyat dan nyata (QS. Al Imran(3) : 164) sehingga umat Islam berada pada tahap pengkeroposan yang diakibatkan oleh :
Dari Aspek Internal Ajaran Islam
Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam membimbing umat manusia untuk keluar dari kebodohan. Dengan ciri-ciri : kebodohan (ajahl), kehinaan (Dzillah), kemiskinan (faqr) dan perpecahan (tanafur).
Kondisi umat Islam sekarang tidak memahami Islam itu sendiri sehingga akhirnya terjebak dalam kondisi kejahiliyahan modern dengan kesesatan yang lebih dahsyat dan nyata (QS. Al Imran(3) : 164) sehingga umat Islam berada pada tahap pengkeroposan yang diakibatkan oleh :
a.
Kecintaan
pada dunia yang berlebihan dan takut mati.
b. Saling berpecah belah
c. Mengkotak-kotakan ajaran
Islam
d. Penyimpangan ajaran Islam
seperti meng-sipilis-mekan (sekularesme,pluralisme dan liberalisme) Islam
e. Terbelenggu sinkritisme
berbau TBC (tahayul, bid’ah & churofat)
f.
Meninggalkan
jihad.
Jalan keluar dari kesesatan salah satunya melalui
pembinaan yang didalamnya diajarkan tilawah (dibaca & dibacakan), tazkiyah
(pembersihan diri) dan ta’limul kitab wal hikmah (belajar Al-qur’an dan hadits)
(QS. Al Baqarah (2) : 151). Sehingga akan memperoleh nikmat yang akan
mengantarkan kepada khoiru ummah (QS. Al Imran (3) : 110) dengan ciri-ciri :
berpengetahuan (ilmu), terhormat (izzah), kekayaan (ghina) dan persaudaraan
(ukhuwah).
Dari Aspek Individu
Hakikat jiwa yang membutuhkan pembinaan (QS. Asy Syams (91) : 8-10), hakikat jiwa tersebut menghadapi persoalan secara fitrah jiwa yang pada dirinya terdapat kecenderungan kepada taqwa dan kecenderungan kepada dosa.
Adanya musuh bebuyutan (QS. Al Baqarah (2) : 168-169) yang tidak hanya membuat perencanaan yang matang tapi juga merealisasikan (QS. Al Maidah (5) : 82) yang keduanya bagian dari langkah syetan (QS. Faathir (35) : 6). Untuk menangkal serangan musuh diperlukan amal jama’i dikalangan kaum muslimin tak akan terjadi kecuali jika didahului oleh tarbiyah.
Peranan Tarbiyah Dalam Kehidupan
Dari Aspek Individu
Hakikat jiwa yang membutuhkan pembinaan (QS. Asy Syams (91) : 8-10), hakikat jiwa tersebut menghadapi persoalan secara fitrah jiwa yang pada dirinya terdapat kecenderungan kepada taqwa dan kecenderungan kepada dosa.
Adanya musuh bebuyutan (QS. Al Baqarah (2) : 168-169) yang tidak hanya membuat perencanaan yang matang tapi juga merealisasikan (QS. Al Maidah (5) : 82) yang keduanya bagian dari langkah syetan (QS. Faathir (35) : 6). Untuk menangkal serangan musuh diperlukan amal jama’i dikalangan kaum muslimin tak akan terjadi kecuali jika didahului oleh tarbiyah.
Peranan Tarbiyah Dalam Kehidupan
a.
Peranannya
dalam penerapan systim Islam.(QS. An Nisa’ (4) : 65)
b. Menjamin konsistensi muslim
terhadap jamaahnya.(QS. Al Kahfi (18) : 28)
c. Membentuk generasi Islami,
keluarga Islami dan peradaban Islami. (QS. Al Imran (3) : 110 & 104,QS. Al
Baqarah (2) : 143)
d. Menumbuhkan kemakmuran
yang penuh berkah (QS. Al ‘Araf (7) : 96).
e. Mewujudkan ketentraman dan
kestabilan masyarakat.(QS. Al Quraisy (106) : 3-4, QS. Al Fajr (89) : 27-28)
f. Kebutuhan kemanusiaan.
g.
Kewajiban
agama.(QS. At Taubah (9) : 122,QS. Al Baqarah (2) : 174, QS. Al Isra’ (17) : 36,QS.
Al Hasyr (58) : 11, QS. At Tahrim (66) : 6)
Ciri-Ciri Tarbiyah
a.
Apa
yang dilakukan semata-mata mencari ridho Allah dan memakmurkan bumi dengan
aturan Allah (Rabbaniyah).
b. Menggunakan sarana dan
akhlak islami (Akhlaqiyyatu al-wasa’il).
c.
Pembinaan
secara menyeluruh antara potensi akal, jasad dan ruh manusia (Syumuliyah)
Tujuan Tarbiyah
a.
Memahami
gambaran yang jelas mengenai Islam yang sempurna dan benar.
b. Membentuk kepribadian
muslim secara utuh.
c. Menumbuhkan harga diri dan
pribadi yang tidak mudah dipecah belah
d. Keimanan dan ketakwaan
penduduk merupakan asas terwujudnya kemakmuran yang penuh berkah.
e.
Mewujudkan
ketentraman dan kestabilan masyarakat.
lengkap sekali ternyata, oiya ini ada juga: TARBIYAH PENGERTIAN ARTI DAN MAKNA, atau tarbiyahhttp://referensiinternet.blogspot.com/2015/11/tarbiyah-pengertian-arti-dan-makna.html
BalasHapus